Senin, 09 Februari 2009

Merancang dan merawat kolam koi Bagian 1

Model kolam tak berpengaruh langsung terhadap kesehatan koi. kondisi ini justru sangat tergantung pada kedalaman air kolam, instalasi pipa untuk menunjang sistem filterisasi, dan daya tampung. Pertimbangkan pula aspek ketersediaan lahan dan kemudahan akses memandangi koi.

Dinding Halus

Koi paling cocok dipelihara di kolam semen. Usahakan dinding,dasar,dan sudut kolam dibuat sehalus mungkin, bisa menggunakan keramik atau bahan lain yang halus.
Hal itu untuk mencegah terjadi luka di tubuh koi. Maklum koi mempunyai kebiasaan menggesekkan tubuhnya ke dinding dan dasar kolam. Nah, kalau permukaan dinding dan dsar kolam kasar, sisiknya bisa rusak dan terluka.
Dasar kolam tanpa hiasan dan aksesoris, karena kita memelihara koi untuk dilihat keindahannya. bukan melihat hiasan kolamnya.
Untuk meningkatkan kontras warna dan pola, orang mengecat kolam dengan warna hitam atau biru, itulah sebabnya foto-foto koi selalu dengan latar belakang warna biru.

Kedalaman Air

Kolam semakin baik, untuk koi ukuran lebih dari 40 cm, kedalaman kolam minimal 1,65m. Koi kurang dari 40cm, tidak masalah dengan kedalaman 1 m. Volume air kolam sangat mempengaruhi kesehatan koi. Seekor koi membutuhkan 4-5 ton air.
Juga penting diperhatikan adalah daya tampung kolam. Populasi ikan tidak terlalu padat. kolam ukuran 2m x 4m paling banyak diisi 30 ekor koi ukuran 15-18cm. Hindari penempatan koi ukuran kecil dalam jumlah sedikit dalam kolam besar. Karena hal itu akan menyebabkan mereka kesulitan menemukan pakan.

Filterisasi dan Aerasi

Kolam harus dilengkapi saluran air kotor dan saluran air bersih. Pipa saluran air kotor tertanam di dasar kolam (bottom drain). Saluran itu untuk mengalirkan kotoran yang tenggelam, semisal kotoran ikan dan kerikilkecil. Sementara kotoran mengambang seperti lumut mati disedot oleh saluran air kotor di permukaan air ( Over Flow ).
Saluran air bersih mengalirkan air bersih hasil penyaringan sistem filterisasi. Sistem filterisasi penting, karena koi membutuhkan kadar oksigen tinggi dan mutu air yang prima. Sistem filterisasi harus dibuat seefektif mungkin untuk mencegah masuknya berbagai jenis penyakit setidaknya memiliki 3 bilik ( Chamber ). Bilik atau chamber pertama berfungsi mengendapkan kotoran padat dibagian bawah ruang penyaringan.
Prinsip itu berlaku pula dibilik kedua dan ketiga. Di kedua chamber terakhir masih dilengkapi dengan filter mat sebagai media tumbuh bakteri pengurai. Bakteri ini membantu proses penjernihan air.
Perhatikan pula aerasi (Pembentukan gelembung udara di dalam kolam). Kadar oksigen tinggi membuat ikan cepat besar. Ketersediaan oksigen melimpah akan mempercepat proses penyerapan saripati pakan dalam usus.
Di setiap kolam dipasang beberapa aerator sebagai pemasok oksigen dalam air. Selain itu, aerator juga membuat air kolam berarus sehingga koi akan sering bergerak. Koi rajin bergerak, ototnya semakin besar dan otomatis tubuhnya pun ikut melar.
Yang punya fungsi serupa aerator adalah pancuran atau air terjun karena dengan adanya itu membuat koi lebih tenang.

Butuh Sinar

Sinar matahari berperan penting dalam pencegahan penyakit dan pertumbuhan. Juga bisa membuat warna dan pola ikan tambah kinclong. Koi tidak terkena sinar matahari warnanya bisa pudar.
Dalam sehari, koi membutuhkan sinar matahari langsung minimal selama 3 jam. Apalagi untuk jenis koi hikari alias sisik mengkilap, semisal ogon dan kujaku. Bila mereka kurang sinar matahari, warna metalik sisiknya akan cepat memudar. Selain itu bisa mengundang berbagai penyakit.
Sinar matahari juga mendorong berkembangnya ganggang spirulina. Nah, kalau dimakan bisa mendongkrak warna koi. Celakanya, kalau sinar matahari terlalu banyakkolam pun ditumbuhi lumut.
Sinar matahari juga berfungsi untuk menaikkan suhu yang terlampau dingin. Tak heran kalau koi terlihat lebih sering di daerah kolam yang terkena sinar matahari. Karena sebenarnya mereka suka dengan air hangat.

Membangun Kolam

Bagi pecinta koi, kolam adalah bagian teramat penting. Bila mungkin membangun kolam dengan sistem filterisasi tercanggih. Karena sebenarnya memelihara koi adalah bermain dengan air kolam. Karenanya perlu langkah-langkah pembuatan kolam secara benar.
Faktanya, tak semua hobiis bisa membuat kolam sesuai kaidah baku. Karena pekerjaan ini memerlukan keahlian khusus. Kalau asal-asalan , kebocoran bisa menimpa setiap saat. Solusinya, ya dilakukan pembongkaran. (Budi)

  © Email : ikanqu@gmail.com CopyLeft @ ikan-online.blogspot.com 2009

Back to TOP